Artikel Islam
Mengenal Lebih Dekat Sosok Rasulullah SAW: Dari Kelahiran Hingga Wafatnya Sang Rasul
30/07/2025 | AdminLebih dari 1400 tahun berlalu, namun cahaya perjuangan Nabi Muhammad SAW tak pernah padam. Sosok agung yang menjadi teladan sepanjang masa ini telah memberikan warisan luar biasa bagi umat manusia berupa ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Mengenal dan meneladani perjalanan hidup Rasulullah adalah bagian dari kecintaan kita sebagai umatnya.
Kelahiran dan Masa Kecil
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah, bertepatan dengan 21 April 571 M. Beliau berasal dari suku Quraisy, Bani Hasyim. Lahir dalam keadaan yatim, karena ayahandanya wafat saat beliau masih dalam kandungan. Sejak kecil beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib. Sejak dini, Rasul dikenal sebagai anak yang jujur, cerdas, serta memiliki akhlak yang luhur.
Masa Remaja hingga Wahyu Pertama
Pada usia 25 tahun, Nabi menikah dengan Khadijah, seorang wanita bangsawan dan kaya yang menjadi pendukung utama dakwah beliau. Menjelang usia 40 tahun, Rasulullah kerap bertafakur di Gua Hira. Di tempat itulah wahyu pertama diturunkan melalui Malaikat Jibril, dengan perintah “Iqra’ bismirabbik...” (QS. Al-‘Alaq: 1–5). Dari situlah tugas kenabian dimulai, dengan dakwah secara sembunyi-sembunyi, lalu secara terang-terangan, meski menghadapi berbagai rintangan dari kaum Quraisy.
Hijrah dan Dakwah di Madinah
Semakin beratnya tekanan di Makkah mendorong Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Di kota ini, beliau membangun masyarakat Islam yang kuat, damai, dan berperadaban. Zakat dan kurban mulai disyariatkan sebagai bentuk solidaritas sosial dan pemerataan ekonomi umat. Madinah menjadi pusat kekuatan dakwah Islam dan simbol keberhasilan membangun peradaban.
Wafatnya Sang Rasul
Menjelang wafat, Rasulullah SAW telah memberikan berbagai isyarat perpisahan. Pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 H (usia 63 tahun), beliau wafat setelah sebelumnya sempat tersenyum melihat umatnya melaksanakan shalat berjamaah. Rasulullah wafat dalam keadaan Islam telah sempurna, sebagaimana firman Allah SWT:
"Hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu..." (QS. Al-Ma’idah: 3).
Penutup
Perjalanan hidup Rasulullah SAW adalah sumber inspirasi tiada akhir. Mengenal dan meneladaninya adalah bentuk cinta, dan mencontoh akhlaknya adalah bukti pengamalan keimanan kita. Mari jadikan hidup kita pantulan dari cahaya akhlak Nabi, untuk dunia yang lebih damai, adil, dan penuh kasih sayang.
